http://topnews-today.blogspot.com/
Ancaman Kanker akibat Rokok Mengkhawatirkan
Ancaman Kanker akibat Rokok Mengkhawatirkan
Gizi.net - Ancaman kanker paru dan kanker lainnya akibat asap rokok terhadap generasi muda makin mengkhawatirkan. Hal itu terbukti dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional pada 2001 dan 2004 yang dilakukan Biro Pusat Statistik, yang memperlihatkan terjadinya peningkatan jumlah perokok di bawah 19 tahun.
Apabila pada 2001 mencapai 69 persen dari total jumlah kaum muda di bawah 19 tahun, maka jumlahnya meningkat menjadi 78 persen pada 2004. Anak-anak 5 sampai 9 tahun yang mulai merokok jumlahnya juga ikut meningkat sebanyak 4,5 kali lipat pada 2004, bila dibandingkan dengan data hasil survei 2001.
Sementara itu, dari survei lainnya yang diadakan tahun 2006, tercatat 81 persen anak usia 13-15 tahun terpapar asap rokok di tempat-tempat publik, dan 64 persen terpapar asap rokok di dalam rumah. Demikian diungkapkan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Ny Adiati Arifin M Siregar, pada saresehan sehari "Pemantapan Program Smoke-Free di Sekolah" yang diadakan di Jakarta, Sabtu (23/2).
Bila kondisi tersebut dibiarkan terus berlanjut, menurut Ketua Umum YKI, ancaman terhadap menurunnya kualitas sumber daya manusia tak dapat dihindari lagi. Untuk itu, dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia 2008, Indonesia mengambil tema "Udara bebas asap rokok untuk anak Indonesia" yang sejalan dengan tema "I love my smoke free childhood" dari International Union Against Cancer, organisasi kanker sedunia itu, sekaligus mengandung makna menyelamatkan generasi penerus bangsa dari ancaman penyakit kanker akibat terpapar asap rokok.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang membuka saresehan yang diikuti pula oleh perwakilan guru dan siswa di Jakarta, mengimbau para guru untuk benar-benar tidak lagi merokok, dan bukan hanya tidak merokok kalau di sekolah saja. Para siswa juga diajak untuk meyakinkan teman-temannya yang masih merokok untuk memilih hidup sehat tanpa rokok.
Fauzi Bowo mengatakan, saat ini sesuai tuntutan zaman, semua ingin hidup lebih sehat, jadi kita juga harus mengupayakan agar udara di Jakarta lebih bersih. "Jakarta telah mempunyai Perda No 2 tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, tapi harus diakui memang belum dijalankan seluruhnya dengan baik. Jadi masyarakat, termasuk guru dan siswa, juga diminta untuk ikut aktif membantu terciptanya udara bersih dengan tidak merokok," kata Gubernur DKI.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Nyoman Kandun di depan peserta seminar kanker, menyebutkan pula, perusahaan rokok bersumpah untuk merekrut tiga juta perokok baru tiap tahunnya. ''Kita pun harus bersumpah mencegah agar hal itu tidak terjadi. [B-8]
Sumber: www.suarapembaruan.com
No comments:
Post a Comment